Selasa, 21 Januari 2014


Ketergantungan kita pada Rahmat Allah

Yesaya 63:17 berkata :"Ya Tuhan mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalanMu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepadaMu? ..." Kalimat ini sering menimbulkan pertanyaan dalam hati :" Apa hubungan antara keMahaKuasaan Allah dan kehendak bebas manusia?

Tidak perlu diragukan bahwa Allah sanggup melakukan apa yang dikehendakiNya, sepanjang tidak bertentangan dengan hakekat diriNya yang tidak dapat berbuat dosa. Dan Dia juga dapat memaksa kita untuk melakukan hal benar jika itu kehendakNya dalam mengatur dunia ini. Tapi itu tidak Dia lakukan karena Allah memberikan manusia kehendak bebas. Manusia diberi kebebasan untuk memilih mengikuti-Nya atau menjauh dari-Nya. Jika melihat sekeliling kita rasa-rasanya Tuhan membuat kesalahan besar.
Sering kita mendengar pertanyaan :" Allah itu maha Kuasa tapi mengapa masih banyak orang berbuat dosa dan banyak kejahatan terjadi ?"
Manusia begitu sering menggunakan kehendak bebasnya untuk melakukan kejahatan. Tetapi jika kita tidak memiliki kehendak bebas, kita tidak dapat mengasihi Allah dan sesama. Mengapa ? Karena Kasih yang dipaksakan bukanlah kasih yang sejati.

Dalam Perjanjian Lama sering kita membaca, Allah mengirim bencana, jika manusia berbuat dosa Allah menghukum, Allah mendatangkan hujan badai dst... Tapi sekarang, kita akan lebih menyadari bencana alam yang terjadi seperti hujan Badang di Menado, banjir di Jakarta yang kita alami saat ini, Gn Sinabung meletus, banjir yang melanda hampir seluruh Indonesia, semua itu karena sebab akibat dan kelalaian dan dosa manusia. Jika kita percaya bahwa Allah masih berkuasa atas langit dan bumi, maka kita melihat dan menyadari bahwa Allah bekerja melalui alam raya dan segala hal yang ada didalamnya, jadi Dia tidak bekerja dengan intervensi langsung - Alakazam !! banjir !! Tidak !! tapi banjir terjadi karena banyak sebab al : Membuang sampah sembarangan yang membuat pendangkalan sungai terjadi, lahan untuk penyerapan air dipakai untuk membangun perumahan... jujur rumah saya dulu tidak pernah banjir karena didepan rumah ada tanah lapang besar yang berfungsi menjadi tanah serapan, tapi sejak lapangan tersebut dibangun rumah maka air hujan lalu luber ke jalan raya.

Jadi perkataan Yesaya itu mengingatkan kita bahwa kita sebenarnya sangat tergantung pada Rahmat Allah. kita tidak mempunyai kuasa untuk menciptakan relasi dengan Allah tapi relasi kita dengan Allah terjadi karena Dia menawarkan Rahmat bagi kita untuk masuk dalam relasi yang intim dengan-Nya.
Allah tidak menegarkan hati kita tapi Rahmat Allah yang melembutkan hati kita. Allah membiarkan kita tersesat dari jalan-Nya , tapi Dia juga terus menerus mencari kita dan membawa kita kembali ke jalan-Nya. Itulah Rahmat Allah. Hidup kita tergantung amat sangat dengan Rahmat itu.

Posted 21 Januari 2014 by J.A. Evilia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar