Happy Chinese New Year everybody .... Gong Xi Fa Chai everyone.
What is Happy Chinese New Year means for us as Christian ?
apa arti Tahun Baru Imlek bagi kita orang Kristen ?
Saya
percaya setiap Paroki di keuskupan Jakarta pasti merayakan Sinchia
dengan Misa. Pagi ini aku misa di Parokiku dan merasa sangat tersentuh
dengan semua lagu yang semuanya dibawakan dalam bahasa Mandarin, bahkan
bacaan dan mazmur pun dibacakan dan dinyanyikan dalam bahasa Mandarin.
Bahkan lagu pembukaan yang hanya lagu yang biasa kita dengar di Pancoran
menjelang Sinchia. Karena Rahmat Allah yang begitu besar yang tercurah
dalam Misa perayaan Sinchia hari ini. Proficiat untuk panitian dan Koor,
para Pastur dan umat tentunya.
disamping semua ceremonial
tersebut diatas, yang terbaik kedua setelah Tubuh dan Darah Kristus yang
diberikan pada kita sebagai bentuk kasih Allah yang luar biasa adalah
Homili Pastur.
3 hal yang perlu kita ingat sebagai orang Kristen untuk beriman pada Tuhan adalah
1. Tuhan adalah Pencipta - Dia menciptakan langit dan bumi dan seluruh isinya dan bahkan Dia menciptakan ruang dan waktu
2.
Tuhan adalah Pemelihara - Dia bukan Tuhan yang hanya menciptakan
sesudah itu Dia meninggalkan seluruh ciptaan untuk berjuang hidup
sendiri, tapi Dia memelihara semuanya dan mengatur segala sesuatu agar
berjalan dan berlangsung untuk kehidupan yang akan datang. Ikan di laut
dan burung diudara Dia pelihara apalagi kita manusia pasti dipelihara.
3. Tuhan menjaga - selain Memelihara Dia juga menjaga kita sehingga kita boleh selamat.
Lalu dalam Sinchia ini ada banyak simbol
1.
Malam tahun baru yaitu semalam - semua orang berkumpul bersama keluarga
dan makan malam bersama sambil bincang-binccang. Artinya pada malam itu
semua sakit hati, luka, dendam semuanya menjadi cair dan kita saling
memaafkan dalam menyambut tahun yang baru.
2. Semua orang memakai
baju merah. Pada saat Tuhan mendatangkan hukuman atas semua anak sulung,
maka Tuhan memerintahkan untuk mengecat setiap pintu rumah dengan darah
anak domba dan jika malaikat melihat darah anak domba yang merah
disetiap pintu rumah orang Israel maka maut akan dilalukan dari rumah
tersebut. Demikian kita merayakan Sinchia dengan memakai baju warna
merah sebagai tanda keselamatan yang kita terima.
untuk menyambut tahun ini yaitu tahun kuda kayu liar maka Pastur memberikan 3 kiat bagi kita yaitu 3C :
1.
Cuan - menyambut tahun baru ini kita semua berusaha untuk Cuan -
mencari rezeki tapi juga untuk ingat berbagi pada sesama apalagi yang
membutuhkan
2. Cengli - dalam melakukan dan menjalani hidup di tahun
kuda kayu liar ini kita harus cengli karena cengli artinya memahami
orang lain dan peduli pada orang lain, dengan memahami orang lain kita
akan menjadi lebih mudah mengampuni dan menerima orang apa adanya.
3. Cin cay - artinya ya sudahlah tidak banyak perhitungan, kita menjadi lebih damai.
dan terakhir Pastur menutup dengan pribahasa dari China yaitu :
orang bodoh kalah oleh orang pintar
orang pintar kalah oleh orang hoki
orang hoki kalah oleh orang ulet
Jadi
kalau kita menjadi orang yang rajin dan ulet ditambah dengan hoki kita
akan menjadi konglomerat tapi jika kita tidak ulet dan bodoh kita akan
menjadi konglomelarat.
Homili dibawakan oleh Pastur Budi Santoso.
Noble and strength
Kamis, 30 Januari 2014
Selasa, 21 Januari 2014
Ketergantungan kita pada Rahmat Allah
Yesaya 63:17 berkata :"Ya Tuhan mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalanMu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepadaMu? ..." Kalimat ini sering menimbulkan pertanyaan dalam hati :" Apa hubungan antara keMahaKuasaan Allah dan kehendak bebas manusia?
Tidak perlu diragukan bahwa Allah sanggup melakukan apa yang dikehendakiNya, sepanjang tidak bertentangan dengan hakekat diriNya yang tidak dapat berbuat dosa. Dan Dia juga dapat memaksa kita untuk melakukan hal benar jika itu kehendakNya dalam mengatur dunia ini. Tapi itu tidak Dia lakukan karena Allah memberikan manusia kehendak bebas. Manusia diberi kebebasan untuk memilih mengikuti-Nya atau menjauh dari-Nya. Jika melihat sekeliling kita rasa-rasanya Tuhan membuat kesalahan besar.
Sering kita mendengar pertanyaan :" Allah itu maha Kuasa tapi mengapa masih banyak orang berbuat dosa dan banyak kejahatan terjadi ?"
Manusia begitu sering menggunakan kehendak bebasnya untuk melakukan kejahatan. Tetapi jika kita tidak memiliki kehendak bebas, kita tidak dapat mengasihi Allah dan sesama. Mengapa ? Karena Kasih yang dipaksakan bukanlah kasih yang sejati.
Dalam Perjanjian Lama sering kita membaca, Allah mengirim bencana, jika manusia berbuat dosa Allah menghukum, Allah mendatangkan hujan badai dst... Tapi sekarang, kita akan lebih menyadari bencana alam yang terjadi seperti hujan Badang di Menado, banjir di Jakarta yang kita alami saat ini, Gn Sinabung meletus, banjir yang melanda hampir seluruh Indonesia, semua itu karena sebab akibat dan kelalaian dan dosa manusia. Jika kita percaya bahwa Allah masih berkuasa atas langit dan bumi, maka kita melihat dan menyadari bahwa Allah bekerja melalui alam raya dan segala hal yang ada didalamnya, jadi Dia tidak bekerja dengan intervensi langsung - Alakazam !! banjir !! Tidak !! tapi banjir terjadi karena banyak sebab al : Membuang sampah sembarangan yang membuat pendangkalan sungai terjadi, lahan untuk penyerapan air dipakai untuk membangun perumahan... jujur rumah saya dulu tidak pernah banjir karena didepan rumah ada tanah lapang besar yang berfungsi menjadi tanah serapan, tapi sejak lapangan tersebut dibangun rumah maka air hujan lalu luber ke jalan raya.
Jadi perkataan Yesaya itu mengingatkan kita bahwa kita sebenarnya sangat tergantung pada Rahmat Allah. kita tidak mempunyai kuasa untuk menciptakan relasi dengan Allah tapi relasi kita dengan Allah terjadi karena Dia menawarkan Rahmat bagi kita untuk masuk dalam relasi yang intim dengan-Nya.
Allah tidak menegarkan hati kita tapi Rahmat Allah yang melembutkan hati kita. Allah membiarkan kita tersesat dari jalan-Nya , tapi Dia juga terus menerus mencari kita dan membawa kita kembali ke jalan-Nya. Itulah Rahmat Allah. Hidup kita tergantung amat sangat dengan Rahmat itu.
Posted 21 Januari 2014 by J.A. Evilia
Langganan:
Komentar (Atom)